Dasar Teori
Pengelasan Gas Oksi Asetilin
Las Oksi Asitelin adalah pengelsan
yang dilakukan dengan mencampurkan sebagai bentuk nyala dan sumber panas. Pada
pengelasan ini gas yang digunakan adalah campuran gas oksigen (O2)
dan Gas Asitelin sebagai bahan bakar (fuel gas) dengan rumus kimia C2H2.
Gas asitelin memiliki kelebihan dibandingkan dengan gas lain baik dicampurkan
dengan udara maupun Oksigen.
Asetilin merupakan hidrokarbon yang
tergolong pada alkuna, asetilin merupakan alkuna yang paling sederhana yang
terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hydrogen, kedua atom terikat dengan
iaktan rangkap tiga.
A. Tabung Gas
gambar a.1
Tabung Gas berfungsi untuk menampung
gas atau gas cair yang bertekanan. Umumnya tabung gas terbuat dari baja, tapi
sekarang sudah banyak yang terbuat dari aluminium. Dengan adanya Tabung juga
kita dapat membedakan yang mana gas asetili dan gas oksigen, karena tabung gas
asetilin lebih rendah dibandingkan dengan tabung oksigen yang tinggi.
B. Katub
gambar b.1
Katub Digunakan untuk mengatur
keluarnya gas oksigen atau gas asetilin, dan katub ini biasanya berada dibagian
atas dari tabung, biasanya katub yang digunakan pada tabung gas oksigen terbuat
dari kuningan. Sedangkan katub pada gas asetilin biasanya terbuat dari baja.
C. Regulator,
\gambar .1
Dikatub tiap-tiap tabung biasanya
dipasang juga regulator, dan regulator ini biasanya digunakan untuk mengatur
tekanan pada katub hingga dapat menyesuaikan tekanan yang digunakan untuk
pengelasan. Dan fungsi dari regulator ini sangat berpengaruh karena jika
tekanan pada tabung menurun maka regulator yang akan mempertahankan tekanan,
dan diregulator ini terdapat yang namanya pengatur tekanan dan pengatur
keluarnya gas menuju selang
D. Selang Gas
gambar d.1
Selang gas yang digunakan merupakan
selang yang digunakan untuk mengalisrkan gas ke bander, untuk memenuhi
persyaratan keamanan, selang yang digunakan haruslah selang yang mampu menahan
tekanan dan tidak mudah bocor.
E. Bander/Torch
gambar e.1
Gas yang dialirkan dari tabung
melalui selang akan dilanjutkan oleh bander, bander inilah yang mana akan
membantu mencampurkan gas oksigen dan asetilin, Bender memiliki dua fungsi :
·
Fungsinya
untuk mencampur gas oksigen dan gas bahan bakar yaituh asetilin
·
Dan
juga sebagai pembentuk nyala api pada unjung bander
Dan tidak
lupa sebuah pematik api
gambar e.2
Dan Gambar ini menunjukan proses penghidupan nyala api.
gambar e.3
Di dalam pengelasan Menggunakan Las
Gas Asetilin
Nyala api yang dapat digunakan ada 3
macam yaitu:
gambar 1.1
·
Nyala
Api Karburasi
gambar 1.2
Bila Perbandingan Pengunaan Gas Asetilin Terlalu banyak maka antara
kerucut api luar dan kerucut api dalam akan membentuk nayala api baru berwarna
biru. Dan diantara kerucut api yang menyala dan selubung luar terdapat kerucut
api yang berwarna putih yang panjangnya ditentukan oleh seberapa banyak
kelebihan gas asetilin. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburasi pada
logam cair. Dan nyala api Karburasi digunakan untuk pengelasan logam nikel,
monel berbagai jenis baja dan bermacam-macam bahan pengerasaan permukaan
non-ferous
·
Nyala
Api Netral
gambar 1.3
Nyala ini terjadi jika perbandingan antara nyala gas asetilin dan nyala
gas Oksigen hanya 1:1. Nyala api ini terdiri dari kerucut api yang berwarna
putih dibagaian dalam, dan kerucut api berwarna biru bening dibagian luar dan
suhu tertinggi 3300 sampai 3500oC yang terdapat pada ujung nyala.
·
Nyala
Api Oksidasi
gambar 1.4
Nyala api ini merupakan campuran gas oksigen dan asetilin, tetapi gas
oksigen lebih dominan banyak. Nyala Api ini akan menyebabkan terjadinya proses
oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala Api oksidasi ini harus
digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu dan tidak
dianjurkan untuk pengelasan yang lain.
gan izin sedot ya
BalasHapus