Minggu, 14 April 2013

Pengelasan


Dasar Teori Pengelasan Gas Oksi Asetilin



Las Oksi Asitelin adalah pengelsan yang dilakukan dengan mencampurkan sebagai bentuk nyala dan sumber panas. Pada pengelasan ini gas yang digunakan adalah campuran gas oksigen (O2) dan Gas Asitelin sebagai bahan bakar (fuel gas) dengan rumus kimia C2H2. Gas asitelin memiliki kelebihan dibandingkan dengan gas lain baik dicampurkan dengan udara maupun Oksigen.
Asetilin merupakan hidrokarbon yang tergolong pada alkuna, asetilin merupakan alkuna yang paling sederhana yang terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hydrogen, kedua atom terikat dengan iaktan rangkap tiga.

A.    Tabung Gas


tabung gas.jpggambar a.1
Tabung Gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair yang bertekanan. Umumnya tabung gas terbuat dari baja, tapi sekarang sudah banyak yang terbuat dari aluminium. Dengan adanya Tabung juga kita dapat membedakan yang mana gas asetili dan gas oksigen, karena tabung gas asetilin lebih rendah dibandingkan dengan tabung oksigen yang tinggi.

B.     Katub

 gambar b.1
Katub Digunakan untuk mengatur keluarnya gas oksigen atau gas asetilin, dan katub ini biasanya berada dibagian atas dari tabung, biasanya katub yang digunakan pada tabung gas oksigen terbuat dari kuningan. Sedangkan katub pada gas asetilin biasanya terbuat dari baja.

C.     Regulator,

\gambar .1
Dikatub tiap-tiap tabung biasanya dipasang juga regulator, dan regulator ini biasanya digunakan untuk mengatur tekanan pada katub hingga dapat menyesuaikan tekanan yang digunakan untuk pengelasan. Dan fungsi dari regulator ini sangat berpengaruh karena jika tekanan pada tabung menurun maka regulator yang akan mempertahankan tekanan, dan diregulator ini terdapat yang namanya pengatur tekanan dan pengatur keluarnya gas menuju selang

D.    Selang Gas  
 gambar d.1
Selang gas yang digunakan merupakan selang yang digunakan untuk mengalisrkan gas ke bander, untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang yang digunakan haruslah selang yang mampu menahan tekanan dan tidak mudah bocor.

E.     Bander/Torch 
gambar e.1
Gas yang dialirkan dari tabung melalui selang akan dilanjutkan oleh bander, bander inilah yang mana akan membantu mencampurkan gas oksigen dan asetilin, Bender memiliki dua fungsi :
·        Fungsinya untuk mencampur gas oksigen dan gas bahan bakar yaituh asetilin
·        Dan juga sebagai pembentuk nyala api pada unjung bander
Dan tidak lupa sebuah pematik api
 gambar e.2








Dan Gambar ini menunjukan proses penghidupan nyala api.
gambar e.3
Di dalam pengelasan Menggunakan Las Gas Asetilin
Nyala api yang dapat digunakan ada 3 macam yaitu:
gambar 1.1
·        Nyala Api Karburasi
 gambar 1.2
Bila Perbandingan Pengunaan Gas Asetilin Terlalu banyak maka antara kerucut api luar dan kerucut api dalam akan membentuk nayala api baru berwarna biru. Dan diantara kerucut api yang menyala dan selubung luar terdapat kerucut api yang berwarna putih yang panjangnya ditentukan oleh seberapa banyak kelebihan gas asetilin. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburasi pada logam cair. Dan nyala api Karburasi digunakan untuk pengelasan logam nikel, monel berbagai jenis baja dan bermacam-macam bahan pengerasaan permukaan non-ferous

·        Nyala Api Netral
 gambar 1.3
Nyala ini terjadi jika perbandingan antara nyala gas asetilin dan nyala gas Oksigen hanya 1:1. Nyala api ini terdiri dari kerucut api yang berwarna putih dibagaian dalam, dan kerucut api berwarna biru bening dibagian luar dan suhu tertinggi 3300 sampai 3500oC yang terdapat pada ujung nyala.

·        Nyala Api Oksidasi
 gambar 1.4
Nyala api ini merupakan campuran gas oksigen dan asetilin, tetapi gas oksigen lebih dominan banyak. Nyala Api ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala Api oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu dan tidak dianjurkan untuk pengelasan yang lain.


1 komentar: